NASKAH PIDATO KEPENDUDUKAN


image

 

Di tanggal 9 Mei 2015 kemarin, gue ikut lomba pidato kependudukan dari BkkbN Provinsi Banten. Alhamdulillah dapet juara 1 dan masuk 10 besar tingkat Nasional. Nih gue share teks pidatonya untuk sekadar referensi 🙂

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam sejahtera untuk kita semua!
Yang saya hormati, para dewan juri dan hadirin yang berbahagia
Pada kesempatan ini, marilah kita bersama-sama sejenak memanjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan YME atas nikmat yang di berikan kepada kita semua.

Hadirin yang berbahagia,
Sebelum memulai pidato ini, izinkanlah saya untuk memperkenalkan diri. Nama saya Alin Mardiah, perwakilan dari provinsi Banten. Pada kesempatan ini, saya akan membawakan pidato dengan judul “Optimalisasi Bonus Demografi Indonesia”.

Hadirin yang berbahagia,
Begitu banyak pertanyaan tentang Indonesia, negeri yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusianya ini selalu terbalut oleh problematika kenegaraan yang rasanya sulit untuk diselesaikan. Pertanyaan yang selalu ditanyakan, namun sulit untuk dijawab adalah “Kapankah Indonesia menjadi negeri yang makmur dan sejahtera?” Mari kita renungkan bersama, kondisi negeri kita dari berbagai sudut kehidupan, terutama masalah kependudukan.

Hadirin yang berbahagia,
Menurut Biro Sensus Amerika Serikat, Indonesia saat ini telah masuk ke dalam peringkat 5 besar penduduk terpadat dunia. Dengan realita ini, patutkah kita bangga?

BPS-RI mencatat jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237,6 juta jiwa dan setiap harinya terdapat hampir 10.000 bayi lahir di Indonesia. Maka, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas memperkirakan Indonesia pada tahun 2020-2030 akan dihadapkan pada suatu permasalahan yang disebut dengan bonus demografi yang diibaratkan seperti pisau bermata dua, akankah membawa peluang? Atau justru membawa ancaman tersendiri untuk Indonesia.

Hadirin yang berbahagia,
Bonus demografi adalah istilah kependudukan untuk menggambarkan tersedianya jumlah angkatan kerja atau penduduk produktif sangat tinggi di satu negara. Menurut sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS, pada tahun 2010 tercatat jumlah penduduk usia kerja yaitu berkisar usia 15-64 tahun adalah sebanyak 169 jiwa yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, salah satunya di provinsi Banten terdapat 4,3 juta jiwa tenaga produktif. Pada tahun 2015 ini, Indonesia telah memasuki ronde baru dalam siklus perekonomian dengan masuk sebagai masyarakat ekonomi Asean atau MEA. Namun, sudah siapkah Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara lain yang notabene memiliki kualitas lebih tinggi dibanding Indonesia?

Hadirin yang berbahagia,
Perlu diketahui, Banten Pos menyatakan bahwa salah satu kabupaten di provinsi Banten yaitu kabupaten Pandeglang merupakan penyumbang pengangguran terbesar, bukan hanya se-Indonesia, tapi se-Asia tenggara, ini merupakan fakta bahwa Provinsi Banten belum memaksimalkan tenaga produktif yang ada.  Dengan adanya bonus demografi yang dihadapkan pada Indonesia, maka hendaklah dilakukan optimalisasi agar fakta semacam itu tidak membawa ancaman.

Hadirin yang berbahagia,
Optimalisasi bonus demografi Indonesia ini harus dilakukan setidaknya dari 3 sektor besar, yaitu kependudukan, ketenagakerjaan dan pendidikan.

1. Dari sektor kependudukan, optimalisasi dapat dilakukan dengan adanya kerjasama antara pemerintah dan BkkbN dalam mengawasi laju pertumbuhan penduduk dengan merevitalisasi program KB dan disisi lain, masyarakat Indonesia hendaklah merubah paradigma lama yang menyebutkan bahwa banyak anak banyak rezeki, diubah menjadi  banyak anak, banyak rezeki yang harus dicari.

2.  Dari sektor ketenagakerjaan, pemerintah sebaiknya menciptakan lapangan pekerjaan baru yang mampu menampung jumlah pelamar kerja pada tahun 2020-2030 agar tidak terjadi peningkatan jumlah pengangguran yang lebih tinggi lagi. Namun, perlu diingat juga bahwa bonus demografi tidak menekankan masyarakat Indonesia untuk hanya sekadar mendapat pekerjaan, tapi lebih ditekankan pada mendapatkan pekerjaan yang layak yang mampu meningkatkan derajat hidupnya.

3. Dari sektor pendidikan, pemerintah dapat menjamin penduduk usia di bawah 15 tahun untuk mendapat pendidikan yang optimal agar dapat mempersiapkan dirinya dengan baik yang dapat berupa pelayanan pendidikan untuk menguasai bahasa asing dan teknologi yang dapat diberikan pemerintah secara gratis.

4. Dan bagi remaja Indonesia dapat mengikuti GenRe atau generasi berencana yang bertujuan menciptakan generasi yang terencana dan berkualitas.

Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, melimpahkan rahmat, karunia, dan ridho-Nya kepada kita semua, dalam membangun bangsa dan negara kita, menuju Indonesia yang lebih maju, lebih adil, lebih sejahtera, dan lebih bermartabat. Jadilah negeri yang bangga akan kualitas bukan hanya kuantitas! Terima kasih, sekian dari saya, billahi taufiq wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

DAFTAR PUSTAKA
Link Terkait :
http://sp2010.bps.go.id/indeks.php diakses pada tanggal 20 Mei 2015
http://www.bappenas.go.id/berita-dan-siaran-pers/terkait-bonus-demografi.html diakses pada tanggal 20 Mei 2015
http://pemuda-berencana.blogspot.com/2013/06/Pengertian-Genre.html diakses pada tanggal 20 Mei 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_jumlah_penduduk diakses pada tanggal 20 Mei 2015
http://bantenpos.co/arsip/2014/08/jadi-penyumbang-pengangguran-terbesar-se-asia-tenggara/ diakses pada tanggal 20 Mei 2015

4 comments

Leave a reply to Ayu natasya Cancel reply