ANTARA PENDUDUK DAN GUNUNG SAMPAH


             Indonesia merupakan negara yang masuk dalam peringkat 5 besar penduduk terpadat di dunia, hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI) menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak 237.641.326  jiwa dan mengalami kenaikan dari sensus sebelumnya yaitu pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 206.264.595 jiwa. Pertambahan penduduk di Indonesia ternyata berbanding lurus dengan produksi sampah setiap harinya. Diperkirakan, tahun 2025 produksi sampah di Indonesia akan mencapai angka 130.000 ton per hari. Sampah yang kerap mengalami penumpukan di berbagai daerah sebagian besar merupakan sampah plastik yang sangat berbahaya bagi alam karena sifatnya yang membutuhkan waktu lama sekitar 500 sampai 1000 tahun untuk mengalami penguraian secara alami. Bahan dasar plastik yaitu Polyethylene (PE) inilah yang membuat plastik sulit terurai, karena hampir tidak ada bakteri yang memiliki enzim yang mampu memotong polimernya.

     Perkiraan terjadi pertambahan volume sampah khususnya plastik bukan tanpa alasan. Pasalnya, di era modern ini penggunaan plastik sebagai kemasan makanan kerap digunakan. Hitungan rata-ratanya tiap orang diperkirakan membuang sampah 0,5 kg sampah per hari. Sementara angka produksi sampah plastik Indonesia telah mencapai 5,4 juta per tahun. Berdasarkan data statistik persampahan domestik Indonesia dari Indonesia Solid Waste Association (InsWA), jumlah sampah plastik yang mencapai 5,4 juta ton per tahun itu hanya 14% dari total produksi sampah di Indonesia. Sementara berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta, khusus di Jakarta tumpukan sampah telah mencapai lebih dari 6.000 ton per hari dan sekitar 13% dari jumlah tersebut berupa sampah plastik. Keseluruhan sampah yang ada, 57% ditemukan di pantai berupa sampah plastik.

  Penumpukan sampah plastik di Indonesia merupakan masalah besar lingkungan yang sedang dihadapi, karena limbah plastik memiliki dampak yang buruk terhadap lingkungan, diantaranya yaitu:

  • Limbah plastik dapat mengganggu jalur resapan air di tanah.
  • Racun-racun dalam plastik yang masuk ke tanah dapat membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
  • Plastik dapat membuat tanah menjadi tidak subur, karena mengganggu sirkulasi udara dalam tanah dan ruang gerak mahluk hidup di dalam tanah yang dapat menyuburkan tanah.
  • Pencemaran plastik di laut, dapat membunuh hewan-hewan yang ada di laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut yang menganggap plastik sebagai makanan, tapi tubuhnya tidak mampu mencernanya.
  • Pembuangan plastik ke sungai dapat menghambat aliran air, sehingga dapat menyebabkan banjir.

    Di atas hanya beberapa contoh dampak buruk sampah plastik bagi lingkungan, faktanya masih banyak dampak negatif lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya penekanan volume sampah plastik di Indonesia beserta upaya pengolahan sampah agar bernilai guna dan tidak mencemari lingkungan. Pada masyarakat Indonesia pada umumnya, guna mengurangi sampah hanya dilakukan dengan proses pembakaran, padahal tindakan ini dapat memberikan dampak negatif lainnya, sebab pembakaran plastik akan menghasilkan gas buang yang berbahaya yaitu dioksin yang bersifat karsinogenik atau berpotensi menyebabkan kanker.

    Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya aman untuk menanggulangi penumpukan sampah plastik di Indonesia. Salah satu upaya cerdasnya adalah dengan membuat kampung sampah, yaitu solusi konkret dalam upaya penanggulangan penumpukan sampah yang terjadi di Indonesia. Hal ini dikarenakan kampung sampah merupakan implementasi nyata dari pengelolaan sampah, yang mana dalam kehidupan sehari-hari hasil dari pengolahan limbah plastik menjadi barang yang bernilai guna dapat digunakan, seperti dekorasi kampung (gapura), dekorasi rumah, dan peralatan sederhana yang digunakan di rumah. Langkah strategis yang dapat dilakukan dalam pengimplementasian kampung sampah ini adalah dengan mengadakan kerjasama dengan Dinas Kebersihan di tiap daerah, berupa:

  1. Menentukan wilayah yang akan dijadikan sebagai kampung percontohan dalam pengelolaan sampah.
  2. Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat setempat terkait dengan program kampung sampah yang akan direalisasikan agar terjalin kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat setempat.
  3. Membuat tempat khusus pembuangan dan tempat pengelolaan sampah di kampung tersebut dengan memberdayakan masyarakat sebagai pengelola agar terorganisasi dengan baik.
  4. Mengadakan pelatihan secara berkesinambungan kepada masyarakat terkait tata cara pengelolaan limbah plastik agar bernilai guna dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Mengadakan monitoring kebersihan secara berkala yang dapat dilakukan setiap bulan agar jalannya program ini dapat terkontrol dengan baik.

      Selain upaya penanggulangan sampah melalui kampung sampah, hal lain yang harus diperhatikan adalah pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin meledak. Oleh karena itu, perlu juga dilakukan upaya penekanan pertumbuhan penduduk yang dapat mendukung pengurangan volume sampah di Indonesia. Penekanan pertumbuhan penduduk ini dapat dilakukan dengan optimalisasi program keluarga berencana (KB), menekan jumlah perkawinan di usia muda, mengubah pola pikir masyarakat bahwa banyak anak banyak rezeki menjadi banyak anak banyak rezeki yang harus dicari, serta kampanye-kampanye kependudukan yang mampu meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk ikut serta dalam upaya menekan angka pertumbuhan penduduk.

 

8 comments

  1. Setuju dengan artikel ini bahwa penanganan sampah khususnya sampah plastik harus ditangani secara tepat, ide kampung sampah juga bagus, karena pengelolaan sampah dapat dikelola oleh warga itu sendiri dan dapat bernilai guna kembali

    Like

  2. inspiratif sekali artikelnya. terlebih dengan persoalan sampah di indonesia yang tak ada matinya. artikel ini ada baiknya harus segera sampai informasinya ke khalayak ramai terutama ke Dinas kebersihan, agar segera disosialisasikan kepada masyarakat di tiap daerahnya, dan segera terealisasi kegiatannya.

    Like

    • Terima kasih, semoga dengan di publishnya artikel di blog ini dapat menjadi awal inspirasi untuk mengembangkan upaya penanganan sampah, karena masih harus dilakukan pemantapan pada rencana program-program ke depannya, dan semoga pemerintah dapat melirik ide atau gagasan yang disampaikan dalam artikel ini.

      Like

  3. Sebelumnya saya ingin mengapresiasi artikel yang telah anda tulis, ini sangat informatif sekali. Inovasi yang anda uraikan, saya rasa sangat perlu direalisasikan segera oleh pemerintah dan masyarakat, mengingat permasalahan penduduk dan sampah yang kian lama kian mengkhawatirkan. Mungkin agar terrealisasikannya inovasi ini, perlu penyebaran informasi mengenai artikel yang telah anda buat terlebih dahulu, agar masyarakat tahu dan paham permasalahannya. Maka dari itu saya meminta izin untuk membagikan informasi ini.

    Like

    • Terima kasih Sutrani Rachmawati atas apresiasi dan masukannya, dan silahkan untuk membagikan informasi ini guna sama-sama berupaya menangani permasalahan sampah di Indonesia 😊

      Like

Leave a comment